Joao Felix – Dari Bintang ke Bayangan

Joao Felix pernah menjadi sorotan utama dunia sepak bola saat pindah dari Benfica ke Atletico Madrid dengan mahar fantastis 126 juta Euro. Saat itu, dia dijuluki “the next Ronaldo” oleh media Eropa. Namun siapa sangka, dalam waktu beberapa tahun, karier gemilangnya justru menjelma menjadi kisah kejatuhan yang tak terduga.

Alih-alih menjadi tulang punggung Atletico, Felix justru tersandung oleh gaya main Diego Simeone yang terlalu pragmatis. Bakatnya yang mengandalkan flair dan kreativitas seperti tak diberi ruang bernapas. Dari situ, grafik performanya mulai menukik tajam.


Gagal Bersinar di Klub Elite Eropa

Felix sempat mencoba peruntungan di klub-klub besar seperti Chelsea dan Barcelona, tetapi tak satu pun benar-benar memberikan ruang dan sistem yang cocok untuk gaya mainnya. Di Chelsea, dia gagal memberi dampak nyata. Di Barcelona, walau sempat mencetak beberapa gol penting, performanya terlalu inkonsisten untuk ditebus secara permanen.

Kini, saat jendela transfer musim panas 2025 dibuka, nama Joao Felix justru jarang disebut dalam radar klub-klub elite. Banyak yang menilai harga dan ekspektasi terhadapnya terlalu tinggi, sementara performanya tak lagi menjanjikan.


Kembali ke Akar: Benfica Jadi Harapan Baru

Di tengah keterasingan kariernya, muncul sinyal kuat dari Felix sendiri. Dalam sebuah wawancara eksklusif, ia menyatakan niatnya untuk kembali ke Benfica — klub yang membesarkannya.

Bagi Felix, Benfica bukan sekadar klub pertama, tapi tempat di mana dia merasa dicintai dan diberi kebebasan untuk berkembang. Ditambah lagi, kehadiran pelatih Bruno Lage, mentor yang berjasa dalam perkembangan awal Felix, membuat kembalinya terasa masuk akal.

“Benfica selalu punya tempat di hati saya. Kembali ke sana bukan mundur, tapi langkah bijak untuk menyelamatkan karier saya,” ujar Felix.


Comeback atau Final Chapter?

Banyak pihak menilai bahwa kembali ke Benfica bisa jadi momentum kebangkitan, seperti yang dilakukan oleh banyak pemain besar yang “pulang” untuk menata ulang karier mereka. Tetapi jika Felix gagal bersinar bahkan di rumah lamanya, besar kemungkinan ini akan menjadi bab terakhir kariernya di level top.


Perjalanan Belum Usai

Joao Felix masih 25 tahun — usia emas dalam dunia sepak bola. Walau banyak yang mulai melupakannya, dia masih punya peluang untuk membuktikan diri. Mungkin bukan lagi lewat kemegahan stadion Eropa, tapi melalui jalan pulang ke akar: Benfica. Dan siapa tahu, dari kampung halaman inilah kisah kebangkitan itu dimulai.